Break Even Point BEP adalah analisis yang dapat menjadi panduan awal saat kamu akan melakukan sebuah bisnis. Pasalnya, analisis BEP merupakan titik impas yang akan memberitahumu mengenai ambang batas penjualan sehingga bisnis tidak mengalami kerugian.
Tentunya, cara hitung BEP yang dilakukan juga harus tepat. Kamu perlu mempertimbangkan pula berbagai faktor yang membentuk BEP sehingga kalkulasi dan strategi yang akan diambil nantinya efektif sesuai tujuan bisnis.
Komponen dalam BEP
BEP sebagai titik impas maksudnya adalah sebuah kondisi saat total pendapatan dari suatu bisnis mempunyai nominal yang sama dengan total biaya yang dikeluarkan untuk keperluan operasional dan produksi.
Lalu, apa saja yang menjadi komponen dalam BEP?
- Biaya Tetap
Biaya tetap atau yang juga disebut fixed cost adalah biaya yang selalu tetap sekalipun adanya perubahan volum penjualan maupun faktor lain seperti kebijakan yang berubah. Seperti contoh adalah biaya sewa, biaya perawatan alat, premi asuransi, dan sebagainya.
- Biaya Variabel
Biaya variabel atau yang juga disebut variable cost adalah biaya yang jumlah atau nominalnya akan berubah-ubah mengikuti volume produk. Seperti contoh adalah biaya bahan baku dan upah karyawan harian.
- Revenue
Revenue adalah total seluruh pendapatan yang diperoleh dari aktivitas penjualan produk baik barang maupun jasa dalam satu periode tertentu, misal tahunan. Namun, jumlah pendapatan ini masih “kotor”, artinya belum dikurangi oleh pengeluaran biaya produksi dan operasional.
Baca Juga: Ingin Punya Bisnis Sendiri? Ini 7 Hal yang Perlu Dipersiapkan
- Profit
Profit adalah laba bersih, yakni keuntungan yang sudah dikurangi dengan biaya-biaya produksi dan operasional baik fixed cost maupun variable cost. Profit inilah yang menjadi komponen penting BEP sebagai patokan hasil yang seimbang antara pendapatan dan pengeluaran.
- Harga Jual
Harga jual produk yang kamu tawarkan juga komponen penting dalam perhitungan dan analisis BEP. Adapun harga jual yang dimaksud merupakan harga jual per unit. Komponen ini akan membantumu melakukan estimasi keuntungan.
Cara Hitung BEP dan Contohnya
Ada beberapa cara hitung BEP yang bisa kamu gunakan sesuai kebutuhan, yakni menghitung BEP per penjualan dan menghitung BEP per biaya. Untuk lebih jelasnya, simak ilustrasi berikut ini.
Cara Hitung BEP Per Penjualan (Unit)
Rumus BEP per unit = Biaya tetap / Margin kontribusi per unit
= Biaya tetap / (Harga jual per unit – biaya variabel per unit)
Contoh:
Kamu memiliki bisnis produksi dan penjualan meja kayu dan ingin mencerai tahu seberapa banyak buku yang harus kamu jual sehingga mencapai BEP. Dalam proses produksi, kamu pun mengeluarkan sejumlah biaya tetap sebesar Rp350 juta dan biaya variabel sebesar Rp1 juta. Adapun harga per unit meja yang ditawarkan ke pasar adalah Rp2,5 juta.
Untuk mencapai BEP, maka:
- Biaya tetap : Rp350 juta
- Biaya variabel : Rp1 juta
- Harga jual : Rp2,5 juta
- BEP = 350.000.000 / (2.500.000 – 1.000.000)
=350.000.000 / 1.500.000
= 234
Artinya, untuk mencapai BEP, maka kamu harus memproduksi dan berhasil menjual setidaknya 234 unit meja kayu.
Baca Juga: 5 Contoh Loyalty Program untuk Marketing Bisnis
Cara Hitung BEP Per Biaya
Rumus BEP dalam rupiah = Biaya tetap / Margin kontribusi per unit / harga per unit
= Biaya tetap / (Harga jual per unit – biaya variabel per unit) / harga per unit
Dengan ilustrasi produksi dan penjualan yang sama seperti sebelumnya, maka untuk mencapai BEP:
BEP = 350.000.000 / [(2.500.000-1.000.000) / 2.500.000]
= 350.000.000 / (1.500.000 / 2.500.000)
= 583.333.333
Artinya, kamu harus berhasil memperoleh revenue setidaknya Rp583.000,00. Perlu diingat, baik 234 unit maupun Rp583 juta ini hanyalah ambang batas sehingga tidak terjadi kerugian maupun keuntungan.
Perhitungan BEP ini perlu kamu terapkan dalam setiap bisnis, terlepas dari skala bisnis yang kamu jalankan. Baik besar maupun kecil, setiap bisnis membutuhkan perencanaan yang matang sehingga dapat membantu menyiapkan rencana dan strategi matang untuk mendukung keberlangsungannya.
Dalam menjalankan aktivitas bisnis pun pastikan kamu melakukan pencatatan transaksi dengan teratur. Kini dengan solusi dasbor Bisnis Portal dari OttoPay, kamu bisa mencatat seluruh riwayat transaksi dengan pelanggan maupun mitra sehingga pencatatan jadi lebih mudah dan transparan.
Kamu pun dapat mengecek apakah transaksi yang telah terjadi telah mencapai BEP atau belum sehingga kamu dapat menentukan strategi bisnis selanjutnya dengan matang dan efektif.