Setiap strategi bisnis pasti memiliki risiko. Begitu pula ketika memutuskan membuka cabang bisnis usaha baru. Salah satu risiko yang sering dialami adalah keluar masuknya pegawai. Meskipun pegawai resign bukan hal aneh di dunia bisnis, jika intensitasnya sering pasti akan merugikan perusahaan.
Penyebab Pegawai Sering Resign
LAda banyak alasan keluarnya pegawai dari sebuah perusahaan. Penyebab umumnya biasanya masalah gaji. Meskipun soal gaji mungkin sudah dibahas secara gamblang di awal penerimaan, dalam perjalanannya banyak karyawan merasa keberatan. Jika ini yang dialami, berikan gaji karyawan sesuai standar yang berlaku dan berdasarkan job desk.
Diakui atau tidak, masih banyak oknum nakal memberikan tanggung jawab besar pada pegawainya tetapi honor kurang sesuai. Hal-hal semacam inilah yang menjadi penyebab pegawai resign karena gaji. Ada pula pegawai yang memutuskan resign karena lingkungan kerja. Untuk masalah semacam ini, tidak ada salahnya melakukan evaluasi berkala.
Tujuan evaluasi adalah untuk menyesuaikan budaya kerja dan aspirasi pegawai, sehingga tidak ada yang merasa kurang nyaman saat melakukan tugas. Selain beberapa faktor yang telah disebutkan sebelumnya, ada banyak alasan lain mengapa pegawai mengundurkan diri.
Terlebih jika kita memiliki cabang bisnis usaha di lokasi baru. Dalam hal ini, alasan pengunduran diri karyawan biasanya terkait dengan pengelolaan atau manajemen bisnis. Untuk mengatasi, kita perlu strategi khusus sehingga angka mengundurkan diri karyawan dapat diminimalisasi atau bahkan dihilangkan sama sekali.
Strategi Manajemen Pegawai di Cabang Bisnis Usaha
Sebagai referensi, ada beberapa strategi manajemen pegawai yang bisa kita terapkan di cabang bisnis usaha yang baru. Di antaranya:
1. Terbuka dan Mau Mendengarkan Keluhan
Terlihat sederhana nyatanya banyak pemilik bisnis yang kurang terbuka dan mau mendengarkan keluhan karyawan. Satu dua tahun, model kepemimpinan semacam ini mungkin efektif. Namun, lama kelamaan kita akan kehilangan banyak karyawan potensial yang bisa saja menjadi alasan sukses tidaknya bisnis.
Jadi jika ingin mereka betah, mulailah untuk lebih terbuka dan jangan alergi terhadap keluhan. Tampung setiap keluhan yang masuk, lalu seleksi dan sesuaikan dengan program bisnis yang sedang berjalan. Siapa tahu dengan keterbukaan ini kita bisa menerapkan sistem yang lebih baik.
2. Menerapkan Sistem Kerja Hybrid
Sejak pandemi, sistem kerja hybrid mulai dikenal dan dianggap sebagai salah satu budaya baru yang efektif untuk meningkatkan produktivitas pegawai. Apabila di cabang bisnis baru perusahaan banyak yang resign karena alasan lingkungan yang kurang mendukung, mungkin kita bisa menerapkan sistem kerja hybrid.
Jadi, selama beberapa hari karyawan bekerja dari rumah dan sisanya bekerja di kantor untuk memaksimalkan potensi mereka. Sayangnya, tidak semua perusahaan bisa menerapkan sistem hybrid. Sistem ini tidak bisa dilakukan jika cabang bisnis usaha baru berupa toko atau kafe. Untuk bisnis tersebut, kamu bisa menggunakan sistem shift supaya karyawan selalu semangat bekerja karena jam produktif mereka sesuai.
Baca Juga: Ingin menggunakan Layanan Mesin EDC? Ini Biaya Rata-Rata yang Harus Kamu Bayar!
3. Penyediaan Fasilitas untuk Karyawan yang Memadai
Selain itu kita juga bisa menyediakan fasilitas memadai untuk karyawan seperti mess, tempat beribadah, makan siang yang disediakan, atau kendaraan untuk pulang pergi kerja. Fasilitas semacam ini bisa meringankan beban karyawan sehingga saat bekerja mereka bisa lebih fokus meningkatkan omset. Bukan tidak mungkin, karyawan yang puas juga punya inovasi-inovasi mumpuni untuk memaksimalkan keuntungan bisnis.
4. Dukungan Pengembangan Skill
Strategi lain yang bisa diterapkan adalah penyediaan pelatihan atau workshop yang bisa diikuti karyawan secara gratis. Selain dapat mengembangkan keterampilan karyawan, strategi ini juga sebagai upaya peningkatan produktivitas. Karyawan dengan dukungan pengembangan skill memadai pasti akan betah karena tanpa mengeluarkan dana, mereka mendapatkan pengetahuan baru sebagai bekal untuk berkembang lebih baik lagi.
5. Pemberian Bonus
Terakhir, beri bonus untuk mempertahankan karyawan berkualitas. Pemberian bonus bisa dilakukan di akhir tahun atau ketika lebaran. Selain membuat karyawan lebih semangat, bonus juga bisa membuat mereka urung untuk resign dan bekerja lebih produktif lagi. Jadi, jangan ragu untuk menganggarkan bonus karyawan selama kinerja mereka baik dan omset bisnis bagus.
Selain strategi di atas, buat karyawan betah dengan menyediakan fasilitas kerja memadai. Salah satunya dengan menyediakan Layanan Bisnis Portal atau dashboard dari Ottopay supaya laporan keuangan perusahaan bisa dilakukan dengan mudah. Tidak hanya membantu membuat laporan keuangan secara sistematis, Ottopay juga bisa mencatat setiap transaksi secara terstruktur.Hal ini tentu saja memudahkan karyawan dalam bekerja terutama untuk menghitung omset dan profit sehingga mereka akan berpikir ulang jika ingin mengundurkan diri. Tunggu apa lagi? Pastikan untuk menggunakan Ottopay di cabang bisnis usaha baru kamu, ya! Semoga bermanfaat.