Berbisnis PPOB adalah salah satu bisnis rumahan paling potensial di era digital. Selain mudah dan membutuhkan modal kecil, PPOB termasuk minim risiko. Menurut data We Are Social, pada bulan Januari 2022, jumlah pengguna internet di Indonesia mencapai 20,47 juta orang, naik 1,03 persen dari 2021. Menawarkan jasa pembayaran online dari rumah adalah bisnis yang cukup potensial.
Pertanyaannya: berapa modal awal yang kamu butuhkan jika ingin memulai bisnis ini?
Modal Awal Jualan PPOB
Modal awal jualan PPOB bisa dikelompokkan jadi tiga, yaitu:
1. Modal Perlengkapan
Modal ini berupa minimal komputer dan ponsel untuk mengelola pesanan serta komunikasi, dan peralatan kerja seperti buku catatan, lembar kuitansi, dan alat tulis. Kamu bisa lebih menghemat jika memulai dari rumah, tanpa buka kantor. Kamu bisa membuat spanduk atau papan nama kecil untuk memberi info ke masyarakat sekitar.
2. Modal Biaya Bulanan
Bisnis PPOB membutuhkan asupan listrik dan internet bulanan. Pastikan kamu memperhitungkan biaya rutin seperti listrik, air, internet, dan pulsa ke modal serta beban pembiayaan rutin.
3. Modal Paket Usaha
Paket usaha PPOB bisa kamu sesuaikan dengan modal. Selain penagihan rutin seperti listrik, air, dan telepon, kamu bebas menawarkan pembayaran BPJS, voucher game, hingga isi saldo e-money.
Berapa Persen Keuntungan Jualan PPOB?
Ketika kamu menjual suatu produk digital atau melayani pembayaran lewat PPOB, kamu akan mendapatkan komisi. Setiap transaksi biasanya menawarkan persentase komisi antara satu hingga lima persen. Walau kecil, jumlah komisi ini cukup lumayan jika kamu berhasil mempromosikan usahamu ke banyak orang.
Kamu bisa mendapatkan keuntungan cukup potensial lewat komisi bersama rekan bisnis PPOB tepercaya, seperti OttoPay. Semakin banyak produk yang kamu jual, komisinya semakin besar. Dana yang mengendap pun bisa kamu manfaatkan lagi.
Contoh Simulasi Keuntungan Jualan PPOB
Berapa banyak keuntungan yang bisa kamu dapatkan lewat bisnis PPOB? Coba kita lihat simulasi sederhananya.
Ilustrasi: kamu memiliki bisnis PPOB yang menawarkan pembayaran listrik, air, telepon dan internet rumahan, BPJS, pulsa, tiket pesawat, dan tiket bus.
Jika kamu mendapat komisi satu persen dari setiap penjualan, dan rata-rata melayani 50 transaksi untuk masing-masing setiap bulan, maka perhitungan kasarnya sebagai berikut:
- Listrik: (1/100 x 500.000) x 50 = 250.000
- Air: (1/100 x 300.000) x 50 = 150.000
- Telepon rumah/internet: (1/100 x 700.000) x 50 = 350.000
- BPJS: (1/100 x 35.000) x 50 = 16.500
- Pulsa: (1/100 x 25.000) x 50 = 17.500
- Tiket pesawat: (1/100 x 1.000.000) x 50 = 500.000
- Tiket bus: (1/100 x 100.000) x 50 = 50.000
Total: Rp1.334.000
Perhitungan di atas masih kasar dan tergantung dari persentase komisi, harga produk, serta jumlah transaksi yang kamu layani. Ingat, satu pelanggan bisa melakukan beberapa transaksi sekaligus. Semakin besar komisi dan jumlah transaksi, semakin banyak juga keuntungan yang bisa kamu peroleh dari PPOB.
Cara Menambah Keuntungan PPOB
Gimana caranya kamu bisa menambah keuntungan dari komisi?
Pastikan kamu memupuk kepercayaan pelanggan. Ingat, layanan jasa bergantung pada kepercayaan. Kamu harus melakukan survei pasar sebelum menawarkan jasa pembayaran yang paling cocok untuk masyarakat sekitar. Semakin banyak produkmu dibutuhkan, semakin mudah juga membangun kepercayaan dan koneksi dengan pelanggan.
Kamu bisa memanfaatkan koneksi dengan pelanggan untuk mengetahui layanan yang paling mereka butuhkan. Jadikan dirimu sebagai “solusi” bagi kebutuhan mereka, misalnya orang-orang yang sering main game online, ingin beli tiket dengan mudah, atau ingin bayar tagihan tanpa repot.
Pastikan kamu bekerja sama dengan penyedia paket usaha PPOB tepercaya. OttoPay, contohnya, menyediakan paket bisnis untuk UMKM, salah satunya adalah layanan pembayaran online. Kamu bisa menawarkan jasa pembayaran tagihan rutin, pembelian tiket, bahkan bayar asuransi dan cicilan motor. Yuk download aplikasi OttoPay sekarang!