Sumber Gambar : Liputan 4
Warung kelontong—atau yang lebih populer disebut sebagai toko kelontong, merupakan bisnis rumahan yang tak ada habisnya. Meski saat ini sudah banyak minimarket, keberadaan toko kelontong tak ubahnya menjadi opsi untuk mencari barang kebutuhan dengan harga lebih murah.
Kamu berminat membuka toko kelontong, tetapi masih belum tahu seluk-beluk membuka bisnis toko kelontong? Tenang saja, kamu bisa menjumpai penjelasan terkait di artikel berikut.
Mengetahui Serba-Serbi Warung Kelontong
Apa sih, toko kelontong itu? Apa saja barang yang dijual di toko kelontong? Bagaimana strategi pemasaran dari sebuah toko kelontong? Berikut ulasannya.
Pengertian
Apa itu toko kelontong? Untuk mengerti arti dari toko kelontong, kamu perlu tahu dulu arti dari ‘kelontong’ terlebih dahulu.
Menurut KBBI, ‘kelontong’ didefinisikan sebagai brang-barang keperluan sehari-hari. Misalnya sabun, pasta gigi, makanan, dsb.
Satu hal yang penting untuk digarisbawahi adalah bahwa toko kelontong menjual ‘keperluan sehari-hari’. Maka dari itu, toko alias warung kelontong didefinisikan sebagai toko yang menjual keperluan sehari-hari.
Uniknya, toko kelontong tidak hanya ada di Indonesia saja, lho. Jenis toko seperti ini juga bisa dijumpai di luar negeri baik versi tradisionalnya maupun versi modernnya.
Tradisional vs modern
Sebagaimana disebutkan, ada dua jenis toko kelontong yang ada di masyarakat, yaitu toko kelontong tradisional dan modern. Perbedaan dua jenis toko kelontong ini terletak pada cara kedua toko dalam melayani pelanggan.
Pada toko kelontong tradisional, biasanya pembeli tidak dapat mengambil sendiri barangnya. Jadi, pembeli menyebutkan barang yang dibutuhkan, lalu pedagang akan mengambilkan barang yang diminta.
Di sisi lain, toko kelontong modern memberikan kebebasan bagi pembelinya untuk memilih dan mengambil barang sendiri. Selain itu, toko kelontong modern biasanya memiliki lebih banyak fasilitas pendukung, misalnya peralatan kasir, freezer, kulkas, dispenser, bahkan hingga microwave dan alat panggang. Maka dari itu, tak heran jika toko kelontong modern bisa menjual barang-barang yang punya masa simpan singkat—misalnya buah-buahan potong.
Apa Saja yang Dijual?
Sebagaimana telah disebutkan pada definisi toko kelontong, barang yang dijual di toko kelontong ini meliputi barang kebutuhan sehari-hari. Nah, kebutuhan sehari-hari apa saja yang dimaksud?
-
Makanan dan minuman kemasan
Salah satu jenis produk yang dijual di toko kelontong adalah makanan. Umumnya, makanan yang dijual di toko kelontong merupakan makanan kemasan yang memiliki daya simpan lama seperti makanan ringan dan mi instan. Selain itu, toko kelontong juga menjual minuman kemasan baik dalam bentuk botol maupun sachet.
-
Bahan sembako
Selain makanan kemasan, tidak menutup kemungkinan toko kelontong juga menjual bahan-bahan sembako. Bahan sembako yang biasanya dijual di toko kelontong meliputi beras, telur, gula, tepung, minyak goreng, dsb.
-
Kebutuhan mandi dan mencuci
Selain dua hal di atas, biasanya kamu bisa menjumpai barang-barang seperti sabun, sikat gigi, pasta gigi, sampo, deterjen, serta sabun cuci piring di toko kelontong.
-
Bumbu dan bahan pelengkap kemasan
Bumbu dapur dan bahan pelengkap yang biasa dijual di toko kelontong biasanya hadir dalam bentuk kemasan. Misalnya seperti kaldu bubuk, kecap, saus, dsb.
-
Obat-obatan
Obat-obatan juga menjadi produk yang bisa kamu jual di toko kelontong. Tentunya, obat-obatan yang dijual tidak sebanyak dan selengkap yang dijual di apotek. Karena tidak ada apoteker di toko kelontong, maka pedagang kelontong hanya bisa menjual obat-obatan bebas saja.
-
Produk digital
Masuknya produk digital sebagai produk yang dijual di toko kelontong memang tergolong masih baru. Jenis produk ini sangat direkomendasikan karena dibutuhkan oleh masyarakat luas.
Produk digital yang dijual biasanya meliputi pulsa, voucher game, token listrik, dan kuota internet. Ada juga toko kelontong yang membuka loket pembayaran biaya utilitas (PLN, PDAM, internet, dll.).
Di toko kelontong modern (convenience store alias minimarket), kamu bisa menemukan variasi produk lebih banyak. Jadi, tak heran jika buah potong, frozen food, dan es krim tersedia di minimarket. Hal ini memungkinkan karena di minimarket biasanya ada kulkas dan freezer.
Strategi Pemasaran
Bagaimana strategi pemasaran yang biasa diterapkan warung kelontong? Biasanya, toko kelontong hanya menerapkan strategi pemasaran yang sederhana. Misalnya saja dengan mengadakan diskon, memberikan hadiah khusus untuk pembelian barang, serta memasang spanduk.
Di toko kelontong modern, strategi pemasaran bisa lebih beragam. Selain dengan melakukan pemasaran dengan strategi yang telah disebutkan, pemasaran produk di toko kelontong modern biasanya juga memberikan voucher. Tak lupa, media sosial biasanya juga digunakan sebagai media marketing.
Untuk mulai bisnis warung kelontong, selain mencari supplier, kamu bisa daftar sebagai mitra OttoPay kalau kamu berminat untuk menjual produk digital di toko kelontongmu. Dengan menjual produk digital, toko kelontongmu bisa ramai dan alhasil, penghasilan pun makin banyak.
Tertarik membuka usaha warung kelontong dan menjual produk digital? Mulai bisnismu dan jadilah Mitra OttoPay sekarang!