Pernahkah kamu mendengar istilah Merchant Discount Rate (MDR)? Sebagai customer, mungkin kamu tidak pernah tahu ada istilah seperti ini. Jika kamu punya bisnis dan menggunakan sistem pembayaran cashless dengan mesin EDC, MDR merupakan istilah yang tidak asing di telinga.
Memangnya, apa itu MDR dan apa dampaknya untuk bisnis yang dijalankan? Yuk, ketahui jawabannya di artikel berikut!
Apa Itu MDR dan Berapa Persentasenya?
Merchant Discount Rate merupakan tarif yang diterapkan kepada merchant berupa persentase pemotongan nominal transaksi. Besaran MDR ini ditetapkan oleh Bank Indonesia untuk para merchant. Biasanya, MDR ini akan dikenakan untuk tiap transaksi yang menggunakan alat pembayaran chip-based–misalnya seperti kartu debet dan kartu kredit.
Pembayaran Seperti Apa yang Dikenakan MDR?
Merchant akan dikenakan Merchant Discount Rate apabila transaksi yang diterima dibayar oleh customer menggunakan alat pembayaran chip-based (kartu kredit dan kartu debet).
Oleh karena itu, pembayaran yang dikenakan MDR adalah pembayaran yang dilakukan secara cashless dengan mesin Electronic Data Capture (EDC). EDC adalah alat gesek kartu yang sudah sangat umum dijumpai di beragam bisnis saat ini.
Baca juga: Memilih Sistem Pembayaran untuk Bisnis, Pakai EDC atau QRIS?
Berapa Besaran Merchant Discount Rate?
Besaran MDR ditetapkan oleh Bank Indonesia dalam bentuk persentase. Dilansir dari laman resmi Bicara 131 Bank Indonesia, persentase MDR dibagi menjadi dua skema, yaitu:
- Untuk transaksi regular, persentase MDR adalah 0,3% dari nilai transaksi.
- Untuk transaksi G2P (government to people) atau P2G (people to government), persentase MDR adalah 0%.
Seperti apakah yang dimaksud dengan transaksi regular? Kalau kamu berbelanja di mal, makan di restoran, atau ngopi di kafe favoritmu dan membayar dengan menggunakan kartu kredit/debit–inilah yang dimaksud dengan transaksi regular.
Pada contoh transaksi seperti itu, dana yang diterima oleh merchant akan dikenakan MDR 0,3%. Jadi, jika total transaksimu adalah Rp1 juta, total dana yang akan diterima oleh merchant setelah dikurangi MDR adalah 99,7% x Rp1 juta, yaitu Rp997 ribu.
Jika transaksi tersebut termasuk transaksi G2P atau P2G, maka persentase MDR 0% akan berlaku. Beberapa contoh transaksi bersifat G2P dan P2G misalnya seperti:
- Bantuan sosial
- Pembayaran paspor
- Pembayaran pajak
- Donasi untuk lembaga nirlaba
Besaran MDR ini nantinya akan dikenakan kepada merchant, bukan pelanggan/customer. Artinya, merchant tidak akan meminta tambahan biaya tersendiri kepada customer untuk kebutuhan pembayaran MDR.
Untuk mengatasi pemotongan harga, biasanya merchant akan menyiasatinya dengan menambah harga jual produk. Akan tetapi, harga jual tidak dinaikkan dengan margin yang besar.
Bagaimanapun juga, peningkatan harga yang terlalu drastis bisa menyebabkan customer ‘lari’ ke bisnis lain yang lebih murah.
Baca juga: Kejahatan di Mana-Mana, Ini Tips Transaksi Online Aman!
Keuntungan Diberlakukannya Merchant Discount Rate
Dengan pemotongan biaya seperti ini, apa benar MDR bisa memberikan keuntungan bagi merchant? Bagaimana dengan customer/pelanggan–apakah mereka diuntungkan dengan adanya MDR?
Berikut ini akan dijabarkan beberapa manfaat yang bisa didapat dengan adanya penerapan MDR.
Bagi Pelanggan
Bentuk keuntungan yang akan didapatkan pelanggan adalah berupa cashback, diskon, maupun promo lainnya yang bisa diperoleh ketika berbelanja menggunakan kartu debit/kredit.
Selain itu, keuntungan lain yang didapatkan oleh pelanggan adalah berupa kemudahan transaksi. Dengan adanya EDC, pelanggan tidak perlu lagi menggunakan e-Wallet untuk melakukan pembayaran cashless.
Bagi Merchant
MDR kan bisa menyebabkan dana yang diterima terpotong jumlahnya. Bagaimana bisa MDR memberikan keuntungan bagi merchant?
Ternyata, merchant juga bisa ‘kecipratan’ keuntungan, lho. Bentuk keuntungan yang bisa didapatkan merchant hadir dalam bentuk potensi peningkatan penjualan karena kamu memperbanyak opsi pembayaran.
Dengan memiliki mesin EDC, kamu sebagai pemilik bisnis bisa mempermudah customer yang tidak menggunakan e-Wallet atau tunai untuk melakukan pembayaran. Alhasil, customer tersebut mau untuk berbelanja di lokasi bisnismu karena percaya kartu kredit/debit akan bisa digunakan untuk membayar.
Nah, itulah penjelasan mengenai apa itu Merchant Discount Rate (MDR) dan manfaat-manfaat yang dapat diperoleh. Semoga informasi di atas bermanfaat, ya!
Kalau kamu tidak ingin menggunakan kartu kredit/debit untuk melakukan pembayaran, aplikasi pembayaran (payment gateway) e-Wallet bisa menjadi solusi yang tepat dan mudah.
Salah satu contoh payment gateway yang mudah digunakan adalah OttoPay. Dengan OttoPay, kamu bisa melakukan pembayaran di berbagai merchant. Cara melakukannya pun anti-ribet, cocok untuk kamu yang suka dengan hal-hal praktis!
Yuk, cobain OttoPay dan dapatkan manfaatnya!