4 Jenis Kejahatan Pembayaran Digital, Wajib Tahu!

27 Juli 2023

Penggunaan internet yang makin meluas menyebabkan berbagai hal di sekitar kita juga ikut berubah. Salah satunya adalah meningkatnya penggunaan digital payment atau pembayaran digital. Tidak hanya untuk membayar tagihan bulanan atau premi asuransi, kita bahkan sudah membeli makanan, sepatu, dan skincare secara online dengan metode pembayaran digital.

Meningkatnya jumlah transaksi pembayaran digital menyebabkan peluang kejahatan digital meningkat. Kejahatan pembayaran digital tidak hanya menyebabkan kerugian material saja, tetapi juga kerugian lain seperti kebocoran data pribadi dan masih banyak lagi.

Lalu, apa sebenarnya yang dimaksud dengan kejahatan pembayaran digital? Bagaimana hal ini bisa terjadi dan apa saja jenis-jenisnya? Mari kita bahas secara lengkap dalam artikel ini!

Apa Itu Kejahatan Pembayaran Digital?

kejahatan pembayaran digital
Sumber : Pexels

Kejahatan pembayaran digital adalah bentuk penipuan pembayaran digital berupa transaksi palsu atau curang yang dilakukan oleh peretas atau penjahat dunia maya. Lewat jaringan internet, pelaku kejahatan pembayaran digital mengambil dana, barang dagangan, atau detail rahasia mengenai korbannya.

Dalam dunia e-commerce, kejahatan pembayaran digital sudah ada sejak pertama kali e-commerce diperkenalkan. Namun, seiring dengan makin canggihnya teknologi, perusahaan juga menyediakan berbagai cara agar konsumen bisa membeli produk mereka dengan aman termasuk melakukan pembayaran secara online. 

Di sisi lain, upaya yang dilakukan oleh penjahat dunia maya juga makin gencar. Berbagai metode baru untuk melakukan penipuan pembayaran digital selalu bermunculan. Karena itu, penting bagi kita untuk mengetahui bagaimana hal ini bisa terjadi dan bagaimana kita bisa menghindarinya.

Baca Juga: Yuk, Kenali Manfaat Payment Link Biar Usaha Makin Cuan

Bagaimana Kejahatan Pembayaran Digital Bisa Terjadi?

Gambar ini memiliki atribut alt yang kosong; nama berkasnya adalah 44D1A885-9900-4A2A-BE6B-2D7C6A226AD0.jpeg
Sumber : Pexels

Peretas yang sudah berpengalaman biasanya akan mengumpulkan data-data calon korbannya secara online dengan cara yang ilegal. Mereka bisa berpura-pura menyamar sebagai orang yang berwenang, menghubungi calon korban (misalnya pemilik kartu tertentu) untuk menanyakan detail dan informasi sensitif yang sebenarnya tidak boleh dibagikan.

Beberapa cara yang bisa mereka gunakan untuk berinteraksi dengan calon korbannya dan mencuri data penting antara lain adalah:

  • Lewat email. Email biasanya disertai dengan tautan tertentu yang ketika diklik akan membuat data penggunanya bocor.
  • Pesan. Sama seperti email, pesan bisa mengarahkan korban ke halaman yang sebenarnya hanya kedok untuk mencuri data pribadi.
  • Situs web ilegal
  • Panggilan telepon
  • Mengirimkan aplikasi atau perangkat lunak berbahaya yang jika dijalankan bisa merusak sistem atau membocorkan data.

Penjahat dunia maya biasanya bekerja dalam tim untuk menembus sistem keamanan data. Mereka akan masuk lewat bug atau update yang perangkat lunak yang belum diperbarui. Celah seperti ini akan sangat memudahkan bagi peretas untuk mendapatkan akses atas informasi rahasia secara tidak sah.

Baca Juga: Apa Beda POS dan Kasir Online? Pemilik Usaha Wajib Tahu!

Jenis-jenis Kejahatan Pembayaran Digital

Gambar ini memiliki atribut alt yang kosong; nama berkasnya adalah F3711CE9-DC3C-427E-B580-B688D9E07E18.jpeg
Sumber : Pexels

Kejahatan pembayaran digital bisa terjadi dalam berbagai bentuk antara lain:

Pencurian Identitas

Ini adalah cara yang paling umum digunakan, tidak hanya secara online tetapi juga secara online. Biasanya, pelaku mencuri informasi pribadi korbannya dan menggunakan data tersebut untuk melakukan pembayaran online. Karena mereka mengetahui detail yang esensial—misalnya PIN ATM atau password transaksi, sangat mudah bagi mereka untuk melakukan kejahatan ini tanpa diketahui oleh merchant tempat mereka melakukan transaksi.

Phishing

Phishing biasanya dilakukan dengan cara berpura-pura menjadi pihak berwenang untuk mendapatkan informasi tertentu dari calon korbannya. Jika kamu pernah ditelepon oleh orang yang mengaku pegawai bank dan meminta detail rekeningmu termasuk nomor PIN, maka bisa dipastikan itu adalah phishing karena bank biasanya tidak meminta detail semacam itu pada nasabahnya.

Merchant Identity Fraud

Penipuan ini dilakukan dengan membuat situs yang mirip dengan situs e-commerce atau toko online yang sudah ada. Calon korban yang tidak sadar dan masuk ke situs tersebut akan melakukan pembelian dan pembayaran tetapi tidak akan menerima barang yang mereka beli karena situs itu dari awal memang palsu dan hanya ingin mengeruk keuntungan saja dari korbannya.

Pagejacking

Pagejacking dilakukan dengan cara meretas situs e-commerce tertentu yang akan mengarahkan pengunjung ke halaman yang tidak aman. Jika halaman tersebut diklik terus, maka akan ada malware yang merusak sistem pengamanan dan mencuri data atau dana penggunanya.

Untuk menghindari kejahatan pembayaran digital, OttoPay menghadirkan layanan payment gateway yang bisa kamu gunakan untuk bisnismu. Payment gateway dari OttoPay sudah dilengkapi dengan sertifikasi PCI DSS sehingga menjamin keamanan transaksi dan data konsumenmu. Temukan solusi lengkapnya di sini.

Muhammad Fahmi

Muhammad Fahmi

Jika artikel ini bermanfaat, kamu bisa bagikan melalui:
Jika artikel ini bermanfaat, kamu bisa bagikan melalui: