HPP bisnis kuliner merupakan seluruh biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan produk makanan dan minuman yang berhasil terjual selama periode tertentu. HPP termasuk biaya yang memengaruhi barang dan jasa, seperti bahan baku, biaya overhead, dan tenaga kerja. Perlu dipahami bahwa HPP berbeda dengan harga jual.
Secara umum terdapat tiga jenis HPP, yakni Harga Pokok Penjualan, Harga Pokok Produksi, dan Harga Pokok Persediaan. Ketiga jenis HPP ini, sama pentingnya bagi perusahaan dan bisnis. Hal inilah yang membuat HPP termasuk komponen laporan laba rugi yang berdampak pada operasional perusahaan atau bisnis.
Cara Hitung HPP Bisnis Kuliner
Dalam bisnis kuliner, HPP berkaitan dengan food cost yang menjadi acuan dalam menentukan harga jual supaya kamu mendapatkan keuntungan. Sebenarnya, cara menghitung HPP bisnis kuliner tidaklah sesulit yang dibayangkan. Kalau kamu mau mempelajarinya, berikut penjelasan singkatnya.
Baca juga: Manfaat Menggunakan Payment Gateway di Dunia Bisnis
Food Cost
Idealnya, perhitungan food cost dilakukan di awal sebagai pedoman untuk perhitungan food cost aktual. Persentase food cost ideal untuk kuliner berada di angka 20-35%. Rumus menghitung nilai ideal adalah modal dibagi harga jual dikali 100%. Jika ditulis, rumusnya menjadi: Food Cost = (Modal : Harga Jual) x 100%.
Menghitung HPP
HPP bisnis kuliner dapat dihitung dengan menambahkan stok awal dan pembelian stok dikurangi stok akhir. Rumus HPP bahan baku = (Stok Awal + Pembelian Stok) – Stok Akhir. Untuk menghitung Total Biaya Produksi gunakan rumus =Bahan Baku yang digunakan + Biaya Overhead Produksi + Biaya Tenaga Kerja Langsung.
Food Cost Actual
Setelah menghitung nilai HPP, kamu bisa menghitung food cost aktual. Rumusnya adalah Food Cost Aktual = (HPP : Total Nilai yang Terjual) x 100%. Umumnya, nilai food cost aktual lebih besar dari food cost ideal. Pasalnya, dalam proses pembuatan makanan akan selalu ada bahan yang terbuang akibat kerusakan bahan baku, busuk, atau kedaluwarsa.
Apabila selisih food cost aktual dengan food cost ideal mencapai 20%, kamu perlu waspada karena hal ini mengindikasikan terjadinya pemborosan selama pembuatan makanan. Disarankan untuk melakukan evaluasi serta perbaikan untuk menghindari kejadian serupa.
Faktor yang Memengaruhi HPP
Terdapat tiga faktor yang memengaruhi HPP, di antaranya:
- Persediaan bahan baku awal: angka di awal proses produksi yang berguna untuk menghitung jumlah barang terjual pada satu periode. Kamu bisa mengecek neraca awal, neraca saldo berjalan, atau neraca tahun sebelumnya.
- Persediaan bahan baku akhir: digunakan untuk mencari selisih persediaan barang dari sebelum proses produksi. Biasanya persediaan bahan baku akhir dicantumkan di laporan penyesuaian akhir periode.
- Pembelian bahan baku: meliputi anggaran yang dikeluarkan untuk pembelian bahan baku yang akan digunakan untuk memproduksi makanan.
Baca juga: Mengenal Payment Gateway dan Layanannya
Manfaat Menghitung HPP
Lantas, apa manfaat dari menghitung HPP?
- Memungkinkan kamu menjual makanan dengan harga jual yang tepat. Kamu bisa menggunakan rumus Harga Jual = Modal + Persentase Laba. Bisa juga menggunakan rumus harga mark up Harga Jual = Modal + Mark Up.
- HPP memudahkan penetapan biaya yang diproduksi sesuai prosesnya.
- Mengontrol pengeluaran yang berkaitan dengan administrasi, proses produksi, dan distribusi.
- Memberikan keleluasaan untuk menentukan target keuntungan yang diinginkan.
Berbekal cara hitung HPP Bisnis kuliner, kamu bisa dengan mudah merancang anggaran dan meminimalisasi kerugian. Jangan ragu gunakan layanan EDC OttoPay untuk menjaga kelancaran bisnis dan mendorong lebih banyak konsumen potensial. EDC OttoPay sangat mudah diintegrasikan dengan POS mana pun dan cukup menggunakan satu device, kamu bisa menerima transaksi dari mana saja.
Berbekal layanan EDC, transaksi dari kartu debit, kredit, e-money, dan QRIS akan terekam secara otomatis. Mau transaksi bisnis makin praktis? Yuk, jadi mitra bisnis OttoPay!