Listrik jadi pengeluaran rutin yang harus dialokasikan setiap bulan. Namun, banyak orang kebingungan mengapa tagihan listrik tiap bulan selalu tinggi. Pindah ke listrik prabayar dengan token listrik konon lebih hemat. Sayangnya, tidak sedikit orang justru masih mengeluhkan hal serupa dan merasa beli token lebih boros.
Benarkah demikian? Atau jangan-jangan kamu belum tahu cara hitung kebutuhan listrik bulanan di rumah?
Apa Itu Daya Listrik?
Mengutip pemaparan Pinhome, daya listrik merujuk pada suplai atau ukuran kekuatan tenaga listrik yang mengalir pada perangkat elektronik per satuan waktu. VA atau Volt Ampere menjadi simbol daya listrik.
Daya kelistrikan di Indonesia kemudian dikelompokkan sesuai kebutuhan pengguna. Makin tinggi tingkat pemakaian, makin besar pula daya listrik yang dibutuhkan.
Saat ini, PLN menyediakan dua layanan pengadaan listrik, pascabayar dan prabayar. Sistem pascabayar mewajibkan pengguna melakukan pembayaran tagihan listrik di bulan selanjutnya. Sistem prabayar mengandalkan pulsa listrik dalam bentuk token guna mengisi listrik.
Baca Juga: Tips Hemat Listrik Biar Tagihan Listrik Nggak Membengkak
Cara Menghitung Daya Listrik Rumah
Ketika membeli peralatan elektronik, misalnya oven, kamu akan menjumpai tulisan 600 W/220 V pada kardus. Angka ini melambangkan seberapa besar daya listrik yang diproduksi perangkat tadi. Singkatnya, ketika kabel oven dicolokkan pada sumber daya 220 V, oven akan melepas daya listrik senilai 600 W.
Cara menghitung daya listrik juga bisa kamu lakukan dengan rumus sederhana menurut ilmu fisika.
P = V x I
P: Daya listrik (Watt)
V: Tegangan (Volt)
I: Arus Listrik (Ampere)
Balik ke contoh oven tadi. Oven listrik membutuhkan tegangan 220 V dan 3 Ampere arus listrik supaya bisa dioperasikan. Maka, daya listrik yang dipakai adalah:
P = V x I = 220 x 3 = 660 Watt.
Menghitung Berapa Pemakaian Listrik Per Hari
Sekarang, bagaimana kamu bisa menghitung daya listrik yang dipakai setiap hari?
Cari tahu berapa daya listrik di rumah
Menurut PLN, ada tiga golongan tarif dalam kelompok rumah tangga, yaitu:
- Rumah tangga kecil tegangan rendah, daya mulai 450 VA, 900 VA, 900 VA-RTM, 1.300 VA, dan 2.200 VA.
- Rumah tangga besar dengan tegangan rendah, daya listriknya lebih dari 6.600 VA.
- Rumah tangga menengah dengan tegangan rendah, daya 3.500 VA sampai 5.500 VA.
Catat dan cermati daya listrik berikut durasi pemakaian alat elektronik
Coba kamu data dan hitung, berapa jumlah alat elektronik, durasi pemakaian, dan daya listrik yang dipakai setiap hari. Mari simak contoh berikut.
Alat Elektronik | Jumlah Unit | Daya (Watt) | Durasi (Jam) | Perkiraan Daya (Watt) |
Lampu | 10 | 10 | 12 | 1.200 |
AC | 1 | 1 PK (735) | 10 | 7.350 |
Lemari es | 1 | 350 | 24 | 8.400 |
TV | 1 | 100 | 8 | 800 |
Hitung perkiraan biaya listrik per hari
Dari catatan tersebut, kamu dapat menjumlahkan berapa perkiraan daya listrik yang dipakai per hari. Berdasarkan contoh tersebut, perkiraan daya listrik yang digunakan dalam satu hari adalah: 1.200 + 7.350 + 8.400 + 800 = 17.750 Watt.
Lalu, ubah ke dalam kWh, bagi dengan 1.000 sehingga didapat perkiraan daya listrik di rumahmu per hari adalah 17,75 kWh. Kemudian, kalikan daya tersebut dengan tarif listrik per kWh sesuai besar daya listrik di rumah.
Contoh, rumahmu memakai daya listrik 1.300 VA, tarif per kWh adalah Rp1.444,7. Jadi, besar biaya listrik yang digunakan di rumah per hari menjadi: 17,75 x Rp1.444,7 = Rp25.643,4.
Dengan demikian kamu bisa mengetahui berapa besar token listrik yang kamu butuhkan dalam satu bulan. Cukup kalikan 30 hari saja sehingga perkiraan token listrik yang kamu butuhkan sebesar Rp769.000 atau hampir Rp800.000 per bulan.
Baca Juga: 3 Cara Mematikan Alarm Token Listrik Agar Tidak Berisik
Tips Menghemat Pemakaian Listrik
Begitu tahu cara hitung kebutuhan listrik di rumah, bisa jadi kamu langsung tersadar betapa tingginya tingkat pemakaian listrik di rumah. Namun, ada kok cara menghemat pemakaian listrik di rumah supaya kantong tetap aman sentosa sampai akhir bulan.
- Maksimalkan pencahayaan alami dari matahari, khususnya saat siang hari.
- Pakai timer agar AC atau kipas angin bisa segera mati setelah ruangan cukup sejuk.
- Matikan alat elektronik yang tidak dipakai, termasuk cabut kabel dari stop kontak.
- Pakai lampu LED yang lebih hemat listrik.
- Jadwalkan waktu mencuci dalam seminggu mengingat mesin cuci mempunyai daya listrik besar.
Mudah kan cara hitung kebutuhan listrik di rumah? Dengan begitu kamu bisa menghemat dan mengontrol pembelian token listrik per bulan.
Salah satu tips hemat listrik lainnya adalah hanya beli token listrik di aplikasi andal seperti OttoPay. Bersama OttoPay, transaksi mudah, harga bersaing, dan pasti dapat cashback!
Ayo, langsung download OttoPay sekarang, gratis!