Usaha sembako biasanya berkutat di produk yang lazim dibeli dan banyak dikonsumsi. Akan tetapi, sama seperti bisnis lainnya, ada jenis-jenis sembako yang cenderung lebih laris dibandingkan lainnya pada periode tertentu. Puasa Ramadan, contohnya, adalah saat di mana komoditas tertentu cenderung lebih mudah naik dari lainnya dalam hal frekuensi pembelian.
Mengapa hal ini penting? Ingat, kamu hanya bisa bersaing jika kamu mengikuti tren pasar, terutama menjelang bulan puasa. Apalagi, di Indonesia, makanan serta kebutuhan pokok berada di urutan atas komoditas belanja top. Misalnya, menurut data Populix pada tahun 2021, sekitar 33 persen responden memprioritaskan kue lebaran dalam belanja, sedangkan 18 persen memilih kebutuhan pokok.
Lantas, apa saja jenis sembako terlaris di bulan tersebut? Inilah beberapa contohnya.
1. Gula Pasir dan Gula Merah
Gula pasir dan gula merah mendominasi tren komoditas menjelang puasa. Hal ini tentu saja karena semakin banyak orang, restoran, dan tempat makan lain membuat hidangan buka puasa. Gula merah terutama cukup populer karena orang menggunakannya untuk kue dan hidangan penutup tradisional.
Gula pasir dan gula merah juga semakin laris karena banyak orang menjadi penjual makanan manis atau minuman dadakan saat bulan puasa. Hal ini digunakan untuk mencari uang tambahan dengan cara menangkap momentum.
2. Makanan Instan
Ketika bulan puasa dan Lebaran tiba, kamu pasti sadar kalau banyak tempat membeli makanan tutup. Hal ini bisa menyusahkan terutama jika kamu belum bisa belanja sampai Lebaran selesai. Makanan instan pun bisa menjadi solusi. Selain awet dan mudah disimpan, makanan instan bisa cepat dimasak dan rasanya cukup lezat.
Kamu bisa menjual makanan instan yang variatif untuk memberi pilihan selama musim liburan. Selain mi instan, ada pilihan seperti nugget, bakso daging, bakso seafood, sosis, sayuran beku, kentang siap goreng, dan sebagainya.
3. Minyak Goreng
Walau tren harga macam-macam sembako cenderung naik setiap tahun, minyak goreng tetap menjadi produk yang diminati. Minyak sulit dilepaskan dari kegiatan memasak sehari-hari, baik individu maupun pemilik usaha kuliner. Pastikan kamu selalu memiliki stok minyak untuk dijual agar pelangganmu tidak kecewa.
Selama bulan puasa, kamu bisa memberi minimal dua hingga tiga pilihan merek minyak, tergantung jumlah stok. Pastikan ada beberapa alternatif volume, mulai dari yang tidak sampai setengah liter hingga dua liter.
4. Minuman
Selama bulan puasa, kita sering menyuguhi tamu atau membuat makanan dari bahan-bahan tersebut. Pastikan menumpuk produk minuman untuk pelanggan yang mencarinya. Sirop, teh, kopi, dan susu adalah contoh minuman yang semakin banyak dicari saat puasa dan menjelang Lebaran.
Minuman mungkin bukan jenis-jenis sembako yang terlalu penting, tetapi mereka biasanya cukup laris dan bahkan bisa menjadi bagian dari bingkisan atau hamper.
5. Bumbu Dapur
Akhirnya, bumbu dapur termasuk produk yang sering dibeli saat puasa, terutama bagi rumah tangga yang memasak sendiri. Saat ini, beragam bumbu dapur sudah tersedia dalam bentuk siap olah, misalnya bumbu ikan goreng, bumbu opor, dan sebagainya. Kamu bisa menumpuknya sebagai komoditas kecil-kecilan yang orang beli sebagai pendamping produk lain, misalnya beras atau telur.
Kamu mungkin sudah mengetahui produk yang wajib dibeli saat puasa, tetapi pastikan mendapat kisaran harga terbaik dari pemasok agar patokan hargamu tepat. Salah satu mitra paling tepat untuk jualan jenis-jenis sembako adalah Mitra Grosir. Selain bisa melayani lewat aplikasi, kamu bisa mengakses beragam jenis produk dan bahkan melakukan perbandingan harga di berbagai distributor.
Bulan puasa (dan Lebaran) adalah waktu istimewa untuk belanja, termasuk membeli jenis-jenis sembako. Pastikan kamu mengetahui tren produk laris setiap periode istimewa terjadi, dan ikuti tren tersebut untuk menentukan caramu menjual produk. Mulailah berjualan sembako secara daring lewat Mitra Grosir dan dapatkan keistimewaan saat berjualan di bulan Puasa lewat aplikasi.