Laporan cashflow atau arus kas merupakan jenis laporan keuangan yang berguna untuk menginformasikan pengeluaran serta penerimaan kas pada periode tertentu. Berkat keberadaannya, kamu bisa melakukan pelacakan penggunaan dana maupun pemasukan dari setiap aktivitas bisnis dengan mudah.
Selain itu, kamu dapat melakukan penilaian terhadap kondisi kesehatan keuangan bisnis dengan memperhatikan laporan arus kas. Dalam upaya tersebut, kamu perlu terlebih dahulu melaksanakan analisis terhadap laporan cashflow. Dari situ, kamu bisa mengambil kesimpulan apakah arus kas dalam kondisi sehat atau tidak.
Baca juga: Apa Itu Sistem POS? Ini Pengertian dan Manfaatnya untuk Bisnis
Cara Melakukan Analisis Laporan Cashflow
Lalu, bagaimana cara yang dapat kamu lakukan dalam pelaksanaan analisis laporan arus kas? Ada 4 tahapan utama yang dapat kamu lakukan dalam proses analisis tersebut, yakni:
1. Analisis Arus Kas Positif
Langkah pertama adalah dengan melakukan analisis terhadap arus kas positif. Analisis arus kas positif perlu kamu lakukan dengan melakukan pemeriksaan terhadap sumber utama penghasilan bisnis, yaitu:
- Operasi. Arus kas positif dari aktivitas operasi merupakan pendapatan operasional bisnis.
- Investasi. Arus kas positif investasi terjadi ketika bisnis kamu melakukan penjualan aset tetap. Contohnya, saat melakukan penjualan aset berupa bangunan atau tanah.
- Pendanaan. Selanjutnya, ada arus kas yang berupa pendanaan atau pembiayaan. Contohnya adalah ketika kamu memperoleh dana pinjaman dari bank.
2. Analisis Arus Kas Negatif
Kalau arus kas positif sudah kamu catat, maka selanjutnya adalah analisis arus kas negatif. Analisis arus kas negatif dapat kamu lakukan dengan memperhitungkan semua jenis pengeluaran dari kas.
Dalam sebuah bisnis, keberadaan arus kas negatif sama pentingnya dengan arus kas positif. Apalagi, pembayaran berbagai jenis pengeluaran yang tercantum dalam arus kas negatif memiliki peran dalam menunjang aktivitas operasional bisnis kamu.
Hanya saja, kamu harus memperhatikan adanya arus kas negatif yang bersumber dari kegiatan operasi. Kegiatan operasi yang menghasilkan arus kas negatif dapat menjadi indikator buruknya pengelolaan bisnis. Hal itu merupakan tanda bahwa bisnis kamu tak mampu menghasilkan atau tengah sekarat.
Baca juga: Tips Memilih Sistem POS yang Efisien untuk Bisnismu
3. Analisis Free Cashflow
Kamu sudah mengetahui jumlah arus kas positif dan negatif. Selanjutnya, terdapat tahapan analisis free cashflow. Cara perhitungannya sangat mudah. Kamu hanya perlu menghitung selisih antara cash from operations dengan capital expenditure.
Salah satu indikator penting dalam melakukan penilaian tingkat kesehatan bisnis adalah dengan melihat jumlah kepemilikan free cashflow (FCF). Kepemilikan FCF dalam jumlah besar merupakan indikator penting kalau bisnis kamu dalam kondisi sehat.
Selanjutnya, kamu dapat menggunakan dana dari FCF untuk berbagai keperluan bisnis. Pilihannya beragam. Kamu dapat memakainya untuk melakukan pembayaran utang, akuisisi perusahaan, pembelian aset, investasi saham, dan lain sebagainya.
4. Margin Arus Kas Operasi
Langkah terakhir dalam analisis laporan arus kas adalah dengan menghitung margin arus kas operasi atau operating cashflow margin. Rasio margin ini dapat kamu gunakan untuk melihat hubungan antara cashflow kegiatan operasional dengan angka penjualan bisnis.
Rasio margin arus kas berupa persentase. Cara perhitungannya mudah. Kamu hanya perlu membandingkan arus kas yang bersumber dari aktivitas operasional dengan penjualan bersih. Selanjutnya, kalikan angka tersebut dengan persen.
Nilai rasio margin arus kas yang positif merupakan indikator kondisi keuangan yang sehat. Lain halnya kalau nilai rasio ini sangat kecil atau bahkan minus. Kondisi minus dapat terjadi ketika usaha kamu tak mampu menghasilkan penjualan dan bahkan malah merugi.
Nah, itulah panduan lengkap mengenai cara melakukan penilaian terhadap sehat tidaknya kondisi arus kas keuangan usaha. Lewat proses analisis ini, kamu dapat mengetahui permasalahan yang mengganggu bisnis dan mencari solusinya.
Untuk membantu kamu dalam melakukan analisis, perlu adanya catatan transaksi yang lengkap. Kamu bisa mendapatkannya dengan menjadi Mitra Bisnis OttoPay. Caranya gampang, kamu dapat menggunakan layanan Business Portal OttoPay.
Lewat layanan ini, semua transaksi dapat terekam dan bisa kamu monitor dengan mudah. Dengan begitu, kamu dapat melakukan penyusunan dan analisis laporan arus kas dengan mudah dan cepat.
Yuk, segera manfaatkan layanan Business Portal OttoPay untuk kemajuan bisnis kamu!