Memisahkan uang pribadi dan usaha merupakan suatu hal yang wajib dilakukan siapa saja yang baru saja menjadi pengusaha. Meskipun ini cukup sulit, kamu sebaiknya tetap konsisten mengupayakan pemisahan tersebut, terlepas usahamu berskala besar atau kecil.
Sebab, dengan bercampurnya keuangan tersebut, maka kamu akan sulit menentukan apakah usahamu mundur, maju, atau justru jalan di tempat. Untuk memudahkan penggambaran akan hal ini, maka pahami ilustrasi berikut.
Antares merupakan seorang pengusaha alat tulis kecil-kecilan. Nah, usaha ini telah dijalankan hampir 1 tahun lamanya. Akan tetapi, nyatanya – pada setiap tutup bulan, ia tidak pernah mengetahui laba yang berasal dari usahanya.
Ketidaktahuan ini menyebabkan ia menekan biaya tambahan dan meningkatkan promosi – yang mana justru semakin memperburuk keuangan. Padahal, akar masalahnya sepele, yakni karena ia mencampuradukkan keuangan pribadi dan usahanya.
Lewat ilustrasi di atas, kamu mungkin berpikir bahwa solusi yang dilakukan Antares cukup sia-sia karena masalahnya memang bukan di situ. Namun, keuangannya yang bercampur aduk. Tentunya, kamu tidak menginginkan hal tersebut terjadi padamu, bukan?
Oleh sebab itu, sebaiknya pelajari cara memisahkan keuangan pribadi dan usaha. Bisa melalui buku, jurnal, atau artikel online seperti ini. Nah, ingin tahu apa saja cara-cara tersebut? Ikuti informasinya berikut!
Manfaat Memisahkan Uang Pribadi dan Usaha
Memisahkan uang usaha dan pribadi merupakan hal yang begitu penting. Karena, melalui pemisahan tersebut, kamu bisa mengetahui pemasukan dan pengeluaran usaha secara jelas. Nah, masih banyak lagi sejumlah manfaat lainnya yang dapat kamu rasakan.
Berikut merupakan poin-poin ringkas mengenai sejumlah manfaat pemisahaan keuangan tersebut:
- Pembukuan finansial menjadi lebih efisien dan efektif;
- Anggaran untuk modal bisnis atau usaha dapat terlindungi, sebab catatan transaksi terangkum dengan jelas;
- Mudah mengetahui status usaha, seperti apakah sudah atau belum menguntungkan, sehingga memudahkan kamu dalam mengambil keputusan terkait usaha.
5 Cara Memisahkan Uang Pribadi dan Usaha
Apabila kamu telah mengetahui sejumlah manfaat dari pemisahan uang usaha dan pribadi, maka yang sebaiknya kamu lakukan selanjutnya yakni segera melakukannya. Cara pemisahan tersebut cukup mudah. Berikut merupakan poin dan penjelasannya:
- Membuka Rekening Berbeda
Tujuan dari pembuatan rekening berbeda yaitu supaya kamu bisa menempatkan anggaran pribadi dalam rekening terpisah dengan anggaran untuk usaha. Akan tetapi, pemisahan rekening tersebut tidak wajib berada dalam bank berbeda.
Jadi, menggunakan bank yang sama sudah cukup. Bagaimana caranya? Yaitu dengan membuka jenis rekening berbeda. Namun sebelum itu, pastikan salah satu tabungan tersebut mencapai limit.
Intinya, melalui cara ini, kamu dapat benar-benar memastikan aliran kas usahamu maupun kondisi finansial pribadi. Dengan begitu, kamu bisa mengetahui secara pasti mengenai status usahamu, apakah rugi atau untung.
- Mengelola Usaha Secara Maksimal
Sesudah melakukan pemisahan rekening, selanjutnya kamu tinggal melakukan pengelolaan usaha secara maksimal. Sehingga, kamu dapat mengembangkan usaha dengan cepat dan memperoleh keuntungan sesuai yang kamu harapkan.
Caranya mudah, cukup buat perhitungan dana pengeluaran rutin khusus keperluan usaha. Kamu dapat memperkirakan perolehan pemasukan rutin, lalu wajib saat disiplin melakukannya, contohnya mengarsipkan nota pembelanjaan dan tagihan.
- Melakukan Evaluasi Per Minggu
Kamu wajib mengevaluasi keuangan pada setiap minggu. Ini penting untuk mengetahui bagaimana modal usaha bergerak dan perolehan keuntungannya. Jadi, catat secara rapi dan teliti tentang segala hal berkaitan dengan bisnis atau usaha.
- Menganalisa Keadaan Keuangan
Kamu pun wajib rutin menganalisa finansial secara berkala. Untuk melakukannya yakni paling tidak sekali per tiga bulan. Sebaiknya kamu jangan melupakan keadaan keuangan serta hutang, apabila ada.
- Mengalokasikan Profit Secara Tepat
Terakhir yakni mengalokasikan profit atau keuntungan secara tepat. Terdapat formulasi rekomendasi tentang alokasi usaha, yaitu 2,5 : 15 : 20 : 30 : 32,5. Nah, belum tahu maksud dari angka-angka tersebut?
- 2,5% kamu sisihkan untuk amal atau zakat usaha;
- 15% kamu simpan untuk tabungan atau investasi yang ditujukan pada keperluan pribadi;
- 20% kamu pisahkan untuk sejumlah cicilan hutang modal, walaupun modal tersebut berasal dari dompetmu sendiri;
- 30% kamu manfaatkan untuk kebutuhan atau kepentingan pribadi;
- 32,5% kamu pisahkan untuk simpanan pengembangan usaha.
Nah, itulah 5 cara memisahkan uang pribadi dan usaha. Sangat mudah dilakukan, bukan? Jika kamu merasa demikian, maka sebaiknya lakukan sekarang juga. Lalu, yang paling penting adalah tetap konsisten dalam menjalankannya!