Berikut Deretan Data yang Diperlukan Saat Rekonsiliasi

5 Februari 2024

Rekonsiliasi bank adalah proses untuk mencocokkan saldo dalam catatan keuangan sebuah perusahaan dengan informasi pada laporan dari bank. Sebelum masuk dalam prosesnya, ada data-data yang harus disiapkan. Apa saja? Simak penjelasannya berikut ini. 

Rekonsiliasi

Laporan bank 

Hal pertama yang diperlukan dalam proses rekonsiliasi adalah laporan bank. Untuk memudahkan transaksi keuangan baik untuk hubungan profesional maupun berkaitan dengan konsumen, setiap perusahaan wajib memiliki rekening giro di bank. 

Mintalah detail laporan kepada petugas bank. Biasanya laporan akan berisi waktu dan tanggal transaksi, jenis transaksi, serta berapa besar saldo akhir. Laporan bank bisa diberikan secara rutin bagi pemilik rekening yakni satu bulan sekali. 

Laporan arus kas perusahaan

Data penting berikutnya yang dibutuhkan adalah laporan arus kas perusahaan. Tentu setiap perusahaan memiliki catatan arus kas yang berisi transaksi pemasukan serta pengeluaran. Kehadiran buku kas sangat penting karena membantu perusahaan untuk mengetahui kondisi keuangan terkini sehingga bisa melakukan pengelolaan dengan lebih baik dan terencana. 

Cara melakukan rekonsiliasi 

Setelah kamu mendapatkan dua dokumen penting diatas yakni laporan bank dan laporan arus kas perusahaan, maka saatnya melakukan prosedur rekonsiliasi bank. Berikut cara melakukannya. 

1. Bikin perbandingan 

Perusahaan yang mendaftarkan rekening giro di bank akan mendapatkan laporan rekening koran dari bank bersangkutan. Laporan tersebut akan dibandingkan dengan catatan dalam buku kas perusahaan. 

Bisa saja ketika dibandingkan, saldo akhir yang tercatat di bank dengan saldo akhir di dalam buku kas perusahaan berbeda. Hal ini bisa terjadi karena banyak faktor. Salah satunya yaitu ada komponen biaya yang tidak tercatat. 

2. Catat transaksi yang dilakukan oleh bank

Transaksi yang dilakukan oleh bank biasanya bersifat otomatis sehingga gampang dilacak. Seperti biaya layanan bank dan pendapatan bunga dari simpanan di bank. Hal inilah yang belum tercatat di laporan buku kas perusahaan. 

3. Telusuri transaksi yang tertunda

Dalam sebuah transaksi keuangan di bank, kemungkinan besar masih ada deposit in transit atau setoran yang masih dalam proses dan belum tercatat. Setoran ini berupa uang tunai maupun cek yang telah diterima dan dicatatkan dalam buku kas perusahaan namun belum tercatat dalam sistem bank.

Biasanya ini terjadi ketika data terlambat sampai di bank sehingga tidak bisa dimasukan dalam catatan keuangan pada hari tersebut.  Kasus deposit in transit juga terjadi saat perusahaan mengirimkan sejumlah dana namun masih tertunda. Kasus lainnya, perusahaan belum mengirim deposit apapun ke pihak bank. 

Transaksi keuangan yang tertunda juga sering terjadi karena masalah outstanding check yaitu cek yang sudah dicatat oleh perusahaan namun dananya belum dicairkan oleh pihak bank. Dua masalah ini menyebabkan selisih dana paling besar saat dilakukan rekonsiliasi. Kerena itu, penelusuran wajib dilakukan. Pihak-pihak yang terkait transaksi harus langsung dihubungi dan dikonfirmasi mengenai kebenarannya. 

4. Buat lembar kerja rekonsiliasi bank

Tahap selanjutnya adalah membuat lembar kerja rekonsiliasi bank. Lembar kerja ini bisa Kamu gunakan sebagai wadah untuk menghitung keseluruhan transaksi yang sudah tercatat.

Setelah perhitungan dilakukan, kamu akan melihat selisih sebenarnya antara saldo yang ada di rekening giro dengan saldo yang tercatat di dalam buku kas milik perusahaan. Bila tidak ada selisih nominal saldo antara keduanya, maka prosesnya sudah selesai. Tetapi, bila masih terdapat selisih saldo maka wajib dilakukan penelusuran ulang.

5. Penelusuran ulang

Jika masih ada selisih nominal antara saldo di rekening giro dengan saldo di buku kas perusahaan maka penelusuran ulang wajib dilakukan. Bila kamu menemukan selisih nominalnya kurang dari Rp 1 juta, salah satu kemungkinan penyebabnya yakni kesalahan input angka yang dilakukan oleh akuntan perusahaan. 

Namun demikian, bila selisih nominal antara kedua sumber lebih dari Rp 1 juta, maka kemungkinan ada transaksi yang belum dicatat atau ada item yang dicatat sebanyak dua kali. 

Untuk membantu perusahaan dalam proses rekonsiliasi, maka manfaatkan layanan Business Portal dari OttoPay. Layanan ini membantu Kamu memantau aktivitas penjualan kapan saja dan dimana saja. Bahkan laporan penjualan pun mudah didapatkan hanya dengan satu kali klik.

Tunggu apa lagi, segera daftar jadi mitra bisnis OttoPay dan kelola bisnismu dengan lebih profesional.

Muhammad Fahmi

Muhammad Fahmi

Jika artikel ini bermanfaat, kamu bisa bagikan melalui:
Jika artikel ini bermanfaat, kamu bisa bagikan melalui: