Mengatur keuangan rumah tangga merupakan hal yang susah-susah gampang. Sebab, meskipun tidak memerlukan perhitungan dan rumus yang rumit, terdapat cara-cara yang harus dilakukan secara konsisten agar pengaturan keuangan bisa tetap efektif.
Kemudian, pengaturan keuangan rumah tangga pun selalu terkait dengan sejumlah faktor. Contohnya kebutuhan primer, sekunder, dan tersier. Lebih tepatnya yakni mulai dari keperluan atau kebutuhan sehari-hari, hingga keinginan yang bersifat hiburan atau tambahan.
Besaran penghasilan dan kemampuan suami atau istri dalam mengatur keuangan juga bisa berpengaruh. Jadi, tidak peduli berapapun penghasilan yang diperoleh, jika suami atau istri tidak mampu mengatur, maka keuangan rumah tangga bisa bermasalah.
Lalu, bagaimana cara mengatur keuangan dalam rumah tangga supaya efektif? Sebenarnya banyak sekali varian cara yang bisa diterapkan. Namun, untuk memperingkas, artikel ini akan membahas 5 cara paling jitu untuk pengaturan keuangan rumah tangga yang efektif!
5 Cara Paling Jitu untuk Mengatur Keuangan Rumah Tangga secara Efektif
Tidak perlu ribet untuk mengatur anggaran atau keuangan rumah tangga. Cukup fokus dalam pemasukan, kebutuhan, dan pencatatan anggaran saja. Nah, berikut merupakan cara-cara yang bisa kamu dan pasangan lakukan:
- Menghitung Seluruh Pemasukan
Jika suami dan istri sama-sama bekerja, maupun memiliki usaha, maka hal yang wajib dilakukan adalah menghitung pemasukan secara keseluruhan. Lakukan hal ini setiap kurun waktu tertentu, misalnya mingguan atau bulanan.
Catat gaji bulanan suami maupun istri, insentif, hingga penghasilan usaha. Melalui perhitungan pemasukan secara rinci, maka pembagian alokasi pemasukan yang diperoleh bisa memenuhi kebutuhan, sehingga keuangan rumah tangga bisa efektif.
Untuk menghitung seluruh pemasukan, kamu bisa menggunakan catatan keuangan sederhana atau dengan tabel akuntansi. Intinya bebas dalam metode pencatatan tersebut, asalkan mudah dimengerti dan tertata rapi.
- Membuat Rincian Anggaran tentang Rencana dan Realisasi Pengeluaran
Keuangan rumah tangga cenderung boros saat penggunaan anggaran dialokasikan untuk memenuhi keinginan yang belum tentu dibutuhkan anggota keluarga. Maka demikian, untuk mencegah hal tersebut, buatlah rencana pengeluaran bulanan.
Rencana pengeluaran bisa kamu susun dengan menyesuaikan pendapatan yang diperoleh keluargamu dan apa saja pemenuhan kebutuhan selama sebulan. Lakukan perincian mendetail dan utamakan kebutuhan pokok dalam rencana tersebut.
Setelah membuat rencana, kamu sebaiknya patuh pada daftar pembelanjaan yang akan dilakukan dalam sebulan tersebut. Jangan lupa untuk mencatat realisasi pengeluaran juga. Ini berguna untuk mengevaluasi pengeluaran yang tidak sesuai rencana.
- Menentukan Prioritas Keuangan
Dalam mengatur keuangan rumah tangga, jangan lupa juga untuk menentukan prioritas keuangan sebulan dalam suatu daftar. Lewat adanya daftar prioritas, maka alokasi pemasukan dan pengeluaran bisa lebih tertata dan rapi.
Selain itu, penyusunan prioritas keuangan tersebut bisa menjadi suatu pengingat kalau kebutuhan primer harus dipenuhi terlebih dahulu. Bukan malah kebutuhan sekunder maupun tersier.
Contoh kebutuhan primer misalnya seperti cicilan rumah, biaya pangan, kendaraan, listrik, gas, dan lain sebagainya. Untuk sekunder contohnya yakni pakaian model terbaru, sepatu, dan lainnya. Sedangkan untuk tersier contohnya alat penunjang hobi.
- Menyisihkan Anggaran Sebagai Dana Darurat
Dalam mengatur anggaran rumah tangga, jangan lupa menyiapkan dana darurat. Sesuai namanya, dana ini penting untuk memenuhi pengeluaran dadakan. Layaknya menabung, persiapannya bisa dengan menyisihkan sejumlah anggaran tertentu.
Nah, penyisihan dana tersebut diatur dalam persentase. Biasanya besaran yang digunakan adalah sekitar 10% hingga 30% pendapatan per bulan. Agar dana darurat bisa digunakan saat dibutuhkan, maka disiplinlah dalam menyisihkannya.
- Menjaga Rasio Hutang Tidak Melebihi 30% Pemasukan
Dalam berumah tangga, wajar apabila terdapat pengeluaran dadakan. Sehingga mau tidak mau, keadaan tersebut memaksamu untuk berhutang. Mengetahui hal tersebut, kamu sebaiknya memperhitungkan jumlah hutang sesuai kemampuan finansial.
Rasio yang paling aman dalam berhutang adalah kurang dari 30% pemasukan. Dengan jumlah persentase tersebut, alur keuangan rumah tangga bisa tetap lancar dan tidak terganggu. Sebab, nominal pencicilannya tidak lebih besar dari pendapatan.
Nah, itulah pembahasan mengenai cara untuk mengatur keuangan rumah tangga dengan efektif. Ternyata sangat mudah dilakukan, bukan? Nah, maka dari itu, tunggu apa lagi? Yuk, lakukan sekarang juga!