Pernah ingat ada kejadian foto warung yang viral karena ada pengumuman unik di depannya? Pada kertas yang ditempel di depan warung ditulis: “Tidak menerima hutang, males nagihnya, males ributnya, banyak dramanya”. Nggak hanya warung ini, kita juga seringkali melihat ada pengumuman serupa di warung-warung lain.
Berasa senasib dengan para pemilik warung tadi? Ada beberapa langganan yang sering berutang di warung kamu dan kamu mulai bingung bagaimana cara mengaturnya? Belum lagi kalau catatan kasbonnya hilang kan?
Kalau jawaban kamu kebanyakan “Iya!” pada pertanyaan Bang Otto di atas, tenang. Kasbon memang hampir tidak bisa dihindari oleh para pemilik warung atau usaha kecil. Kasbon yang tidak terkendali, malah bisa bikin warung kamu boncos. Bang Otto punya tips dan trik buat kamu untuk mengatasi pelanggan yang sering ngutang di warung kamu.
1. Milih-milih Pelanggan
Sistem kasbon sebenarnya bisa bikin pelanggan makin setia belanja di warung kamu. Tapi, jangan sampai demi kesetiaan, kamu jadi malah rugi. Saatnya milih-milih pelanggan! Jangan bolehkan semua pelanggan warung kamu berutang. Kamu harus pintar-pintar memilih kira-kira pelanggan mana yang selama ini bayar utang tepat waktu, gampang dihubungi, nggak ribet saat ditagih, dan memang sering belanja di warung kamu.
2. Berikan Batas Waktu
Sama seperti sistem utang lainnya, kasbon warung kamu juga harus ada batas waktunya. Janjian dulu di awal dengan pelanggan kamu batas waktu kapan kasbon itu harus dilunasi. Tentukan juga apa sanksinya kalau kasbon tidak dilunasi pada waktu yang sudah disepakati. Misalnya, kamu bisa menentukan nggak akan memperbolehkan si pelanggan itu kasbon lagi kalau lewat batas waktu.
3. Batasi Jumlah Kasbon
Selain waktu, kamu juga harus membatasi jumlah kasbon setiap pelanggan dan kasbon yang bisa ditanggung warung kamu. Misalnya, si pelanggan A hanya boleh kasbon sebesar 50 ribu rupiah saja. Ini juga bisa dibagi-bagi ke dalam >1 kasbon, yang penting nilainya maksimal 50 ribu rupiah.
Nggak hanya itu, kamu juga harus membatasi jumlah kasbon warung dalam sebulan. Dengan membatasi misalnya dalam sebulan kamu hanya memberikan kasbon 300 ribu rupiah, kamu jadi lebih mudah mengatur keuangan warung. Selain itu, kamu juga jadi tahu kapan harus menolak pelanggan yang ingin kasbon.
4. Catat Kasbon dengan Rapi
Ingat, jangan berikan kasbon baru kepada pelanggan, siapapun itu, kalau kasbon sebelumnya belum lunas. Nah, untuk mengetahui “sejarah” kasbon pelanggan, kamu perlu merapikan catatan kasbon pelanggan. Jika selama ini kamu mencatat di kertas atau buku, stop. Risiko hilangnya besar banget!
Ada cara gampang dan rinci buat mencatat kasbon hanya dengan bermodalkan smartphone dan aplikasi OttoKasir
- Buka aplikasi OttoKasir
- Pilih barang yang dibeli pelangganmu
- Klik bayar lalu pilih metode pembayaran Kasbon
- Pilih Tambah Pelanggan lalu isi data nama dan nomor HP
- Jika total kasbon sudah benar klik Selesai
Gampang kan? Jadi nggak ada lagi cerita kertas catatan kasbon hilang dan kamu jadi rugi. Kalau pelanggannya akan bayar kasbon, caranya seperti berikut:
- Buka aplikasi OttoKasir
- Pilih menu OttoKasir di pojok kiri lalu pilih menu Kasbon
- Pilih nama pelanggan dan klik Lanjutkan
- Pastikan nominal sudah benar lalu klik Bayar
- Pilih metode pembayaran kemudian klik Selesai
Jadi, tunggu apa lagi? Install OttoKasir sekarang. Nggak hanya mencatat kasbon, di OttoKasir kamu juga bisa mencatat keuangan warung dan stok barang, loh!
Sumber: Kontan, Suara