Sumber : Envato
Sebagai pelaku usaha, memahami cara memisahkan uang pribadi dan uang usaha jadi hal utama yang perlu dilakukan begitu menerima hasil penjualan. Terlebih jika kamu mengeluarkan dana pribadi sebagai modal usaha. Perlu pembatasan yang jelas antara mana uang pribadi dan mana uang hasil berbisnis.
Melakukan pembukuan serapi dan seteliti mungkin tidak ada artinya jika kamu masih belum tahu cara memisahkan keuangan pribadi dan usaha. Mengambil hasil penjualan untuk keperluan pribadi bisa menimbulkan selisih yang berujung pada kerugian.
Untuk menghindari hal tersebut, begini cara memisahkan uang pribadi dan uang usaha yang bisa kamu praktikkan.
1. Siapkan Rekening Terpisah
Pertama dan terutama, kamu harus menyiapkan rekening terpisah untuk membedakan mana akun khusus keuangan pribadi dan keuangan usaha. Hal ini mudah dilakukan mengingat bank juga menyediakan layanan rekening bisnis dan rekening pribadi.
Satu tips penting, gunakan bank yang mempunyai layanan ATM setor tunai untuk memudahkan kamu menyetor uang hasil penjualan kapan pun. Jadi, kamu dapat menghemat waktu saat menyetorkan uang tanpa perlu mengantre di teller bank.
2. Susun Sistem Gaji untuk Diri Sendiri
Menyusun sistem gaji untuk diri sendiri maupun karyawan jadi isu penting dalam cara memisahkan keuangan pribadi dan usaha. Ketika kamu dapat menggaji diri sendiri, kamu dapat mengetahui berapa nilai keuntungan yang telah diperoleh.
Di sisi lain, sistem gaji pun dapat berfungsi sebagai target penjualan bulanan. Contoh, bulan Agustus ini kamu memasang angka Rp15 juta sebagai target. Kemudian, pemasukan itu akan dipisahkan menjadi biaya operasional, gaji, hingga keuntungan. Maka, besaran target yang akan dicapai terlihat lebih spesifik dan terukur.
3. Diversifikasi Metode Pembayaran Bisnis
Cara memisahkan uang pribadi dan usaha berikutnya adalah dengan menambahkan berbagai jenis metode pembayaran bisnis, terutama pembayaran nontunai. Pasalnya, pembayaran nontunai seperti dompet digital, QRIS, kartu kredit, dan debit akan memudahkan kamu mencatat transaksi penjualan.
Uang hasil penjualan akan langsung masuk rekening bisnis sehingga jumlah uang tunai yang tersimpan di toko/warung tidak begitu banyak. Tentu ini cukup efektif menghindari terjadinya percampuran uang pribadi dan usaha ketimbang menyetor uang tunai secara manual ke bank.
4. Pakai Kartu Kredit Bisnis Jika Perlu
Mau tahu cara mudah memperoleh suntikan dana tanpa harus merogoh kocek pribadi? Pertimbangkan untuk memakai kartu kredit bisnis. Dengan begitu, kamu tidak perlu menambahkan uang pribadi sebagai modal usaha.
Jangan lupa masukkan pos pembayaran kartu kredit dari hasil penjualan ya, bukan uang pribadi. Pastikan kamu juga mempunyai catatan khusus terkait pemakaian kartu kredit bisnis untuk keperluan usaha.
5. Buat Identitas Usaha Resmi
Usaha kamu terus berkembang dengan omzet menggiurkan setiap bulan? Seiring naiknya skala usaha kamu, pertimbangkan untuk membuat identitas usaha resmi lewat pembuatan CV atau PT.
Cara memisahkan uang pribadi dan uang usaha ini terjadi secara otomatis begitu usaha menyandang identitas resmi sebagai CV maupun PT. Pembukuan keuangan pribadi dan usaha harus dilakukan secara terpisah agar lebih tertata serta membantu pengelolaan keuangan usaha lebih baik.
6. Lacak Pengeluaran Bisnis Secara Rutin
Catatan keuangan yang rapi sebaiknya juga dibarengi dengan pelacakan pengeluaran bisnis secara rutin. Ini membantu kamu untuk mengetahui berapa kira-kira jumlah uang pribadi yang tidak sengaja terpakai menambahkan modal atau sebaliknya.
Sekarang tugas pencatatan transaksi toko jauh lebih mudah dengan menggunakan OttoKasir. Semua transaksi penjualan produk sudah tercatat dalam sistem sehingga kamu akan menerima laporan penjualan toko yang terperinci. Karena semua informasi tersimpan rapi, penelusuran pun juga mudah dilakukan.
Mana cara memisahkan uang pribadi dan uang usaha yang sudah kamu lakukan? Sebaiknya, praktikkan keenam cara tersebut untuk memastikan kerapian manajemen keuangan bisnis kamu. Jika tidak, mencampur uang pribadi dan usaha bisa menimbulkan kekacauan yang berpengaruh pada perhitungan laba.
Maka, gunakan OttoKasir untuk mencatat semua transaksi, mengelola produk, dan merekam pencatatan stok barang. Bersama OttoKasir, UMKM bisa menikmati berbagai solusi bisnis yang praktis dan mudah. Segera download OttoKasir di PlayStore sekarang juga!