Ketika kamu membuka usaha franchise, ada satu aspek penting yang perlu disiapkan, yaitu mekanisme bagi hasil. Sebagai franchisor (pemilik bisnis franchise), kamu memiliki hak untuk menentukan berapa besaran persentase atau nominal yang akan ditarik dari para franchisee.
Ada beberapa opsi untuk menentukan berapa bagi hasil yang bisa kamu tetapkan. Selain itu, ada juga beberapa pertimbangan yang bisa digunakan untuk menetapkan besaran bagi hasil franchise. Yuk, cari tahu selengkapnya di penjelasan berikut!
Pilihan Bagi Hasil Bisnis Franchise
Dalam menentukan besaran bagi hasil, ada dua mekanisme yang biasanya dipilih para franchisor. Dua mekanisme tersebut adalah mekanisme persentase dan nominal.
Persentase
Pada mekanisme ini, franchisor akan menentukan persentase bagi hasil untuk para franchisee. Besaran persentase ini dihitung dari hasil penjualan kotor (gross sales) yang diterima selama satu periode tertentu. Persentase ini bersifat fixed, alias tidak bisa diubah lagi.
Berapa persentasenya? Masing-masing franchisor bebas menentukannya sendiri. Dilansir dari frannet.com, franchisor di Amerika Serikat umumnya menentukan persentase bagi hasil sebanyak 5-9%. Di Indonesia, penerapannya pasti akan berbeda. Bisa lebih tinggi atau bahkan lebih rendah tergantung kebijakan franchisor.
Nominal
Berbeda dengan mekanisme persentase, franchisor yang menggunakan mekanisme penentuan bagi hasil ini akan menentukan berapa nominal bagi hasil untuk setiap periodenya. Biasanya, nominal yang ditentukan berbeda-beda dan didasarkan pada nominal hasil penjualan.
Sebagai contoh, jika franchisee berhasil mendapatkan Rp10.000.000,00 di akhir periode, nominal bagi hasilnya adalah Rp500.000,00. Jika franchisee berhasil mendapatkan lebih dari itu, misalnya Rp20.000.000,00, nominal bagi hasilnya naik jadi Rp750.000,00.
Meski nominal bagi hasilnya naik, persentase bagi hasil di hasil penjualan yang lebih besar akan lebih rendah. Ini tentunya dilakukan supaya franchisee makin terpacu untuk mengembangkan bisnisnya dan meningkatkan penjualan.
Pertimbangan yang Digunakan dalam Menentukan Bagi Hasil Franchise
Nah, setelah mengetahui mekanisme bagi hasil franchise, kamu juga perlu tahu faktor apa saja yang bisa dipertimbangkan dalam menentukan besaran bagi hasil.
Dilansir dari berbagai sumber, ada beberapa pertimbangan yang umumnya digunakan dalam menentukan hasil franchise, yaitu:
1. Minat pasar terhadap produk
Makin besar minat pasar terhadap produk yang ditawarkan, biasanya bagi hasil yang ditetapkan akan lebih tinggi. Ini berkaitan juga dengan reputasi brand franchise yang kamu miliki. Makin tinggi reputasi brand, biasanya makin tinggi juga biaya yang bisa dipatok.
2. Lokasi franchise tersebut
Masih berkaitan dengan minat pasar, lokasi usaha franchise juga biasanya dijadikan pertimbangan berapa biaya bagi hasil yang ditetapkan. Makin ramai lokasi usaha suatu franchise maka biasanya biaya bagi hasil yang diterapkan akan lebih tinggi.
3. Sistem bagi hasil kompetitor
Tak hanya mempertimbangkan minat pasar dan lokasi franchise saja, sistem bagi hasil kompetitor juga bisa menjadi pertimbangan untuk menentukan seberapa besar bagi hasil yang akan ditetapkan.
Dengan mempertimbangkan aspek ini, franchisor bisa memperkirakan berapa harga franchise yang pantas dan tidak memberatkan franchisee. Bagaimanapun juga, saat ini ada banyak franchise yang bisa dipilih. Franchisee pastinya hanya akan memilih franchise yang sesuai dengan kesiapan modal mereka.
4. Biaya yang dibutuhkan untuk membuat satu franchise
Bagaimana menentukan biaya bagi hasil dengan memertimbangkan seluruh biaya yang digunakan dalam membuat satu franchise?
Mudah saja. Kamu tinggal menjumlahkan seluruh biaya yang dibutuhkan untuk membuat satu franchise. Lalu, tambahkan margin keuntungan dan inilah yang akan menjadi royalty fee. Nantinya, royalty fee ini dibagi sesuai dengan lama kontrak yang berlangsung.
Nah, itulah penjelasan mengenai sistem bagi hasil franchise serta apa saja pertimbangan yang digunakan untuk menetapkannya. Semoga informasi di atas bermanfaat, ya!
Ingin mengirim dana yang sifatnya rutin ke mitra bisnis? Daripada lupa, kamu bisa gunakan fitur Flexible Settlement dari OttoPay. Dengan fitur ini, kamu bisa mentransfer dana secara otomatis ke siapa pun penerima dana yang kamu inginkan–termasuk mitra bisnismu. Jadi, proses pengiriman dana bisa jadi lebih cepat!
Yuk, cobain pakai OttoPay dan dapatkan berbagai manfaatnya. Untuk mendaftar sebagai mitra OttoPay, kamu bisa kunjungi link berikut.