Meskipun minimarket modern bermunculan, sebagian masyarakat masih mengandalkan warung kelontong sebagai tempat belanja. Pasalnya, harga barang di toko kelontong lebih murah daripada minimarket. Selain itu, lokasi toko juga berada di sekitar pemukiman sehingga mudah dijangkau.
Tidak hanya lokasi dan harga, kelengkapan barang pun menjadi pertimbangan masyarakat yang memilih berbelanja di toko kelontong. Beberapa jenis barang yang dijual di toko tersebut, antara lain sembako, peralatan rumah tangga, tabung elpiji, dan perlengkapan sekolah.
Jadi, bagi kamu yang ingin memanfaatkan peluang tersebut untuk membuka usaha toko kelontong, simak cara-caranya berikut ini.
1. Tentukan Target Konsumen
Menentukan target konsumen dapat dilakukan dengan cara melakukan survei ke masyarakat. Kamu bisa memulai dari menanyakan barang-barang apakah yang dibutuhkan oleh mereka.
Sebagai contoh, di sekitar warung kelontong yang akan dibuka terdapat perumahan warga. Sebagian besar penghuni perumahan berprofesi sebagai pegawai swasta. Mereka biasanya membutuhkan benda-benda untuk menunjang pekerjaan, seperti alat tulis, kertas, dan isi ulang tinta printer. Berarti, kamu harus menyediakan alat tulis kantor (ATK) secara lengkap dengan harga terjangkau.
2. Temukan Lokasi yang Strategis
Pada tahap ini, kamu harus menentukan letak toko kelontong agar mudah terlihat oleh calon konsumen. Misalnya, toko kelontong berada di lingkungan rumah, pastikan meletakkannya di bagian depan. Usahakan warung tersebut tidak tertutup oleh pagar rumah ataupun bangunan lain.
Sebaliknya, bagi yang membuka usaha warung kelontong di luar rumah, pastikan memilih area padat penduduk. Dengan menerapkan cara memulai usaha toko kelontong ini, kamu bisa mendapatkan konsumen lebih cepat.
3. Siapkan Modal Usaha
Memiliki modal usaha merupakan cara memulai usaha warung kelontong yang paling menentukan keberlangsungan bisnis tersebut. Pasalnya, modal awal dapat digunakan untuk membeli barang-barang fast moving. Dengan memprioritaskan jenis barang ini, kamu sudah bisa memprediksi keuntungan yang diperoleh.
Nantinya, keuntungan yang kamu peroleh dari berjualan menggunakan modal awal, dapat dipakai lagi untuk mengembangkan toko. Kamu bisa membeli lebih banyak jenis barang, semisal menambah kategori ATK, alat memasak, dan piring.
Lalu, bagaimana jika masih kekurangan modal?
Salah satu solusi mengatasi kekurangan modal adalah membuka pinjaman bank. Namun, kamu harus memilih pinjaman dengan bunga rendah. Tujuannya supaya kamu bisa mengangsur setiap bulan tanpa menghilangkan keuntungan yang diperoleh.
4. Riset Sumber Bahan Baku Murah
Untuk mendapatkan sumber bahan baku murah, kamu harus melakukan survei ke beberapa penyuplai. Kemudian, bandingkan barang yang ditawarkan penyuplai dengan harga jual di toko kelontong kamu.
Jika target konsumen bervariasi, sebaiknya memilih lebih dari satu penyuplai. Sebagai contoh, target konsumen kamu cenderung membeli barang murah tanpa memperhatikan kualitas. Berarti, carilah penyuplai yang menyediakan barang dengan harga terendah.
Di sisi lain, kamu juga memiliki target konsumen menengah ke atas yang kerap memperhatikan kualitas. Dalam hal ini, pilihlah penyuplai dengan jaminan stok barang bermutu tinggi. Namun, kamu harus menyediakan modal lebih banyak untuk mendapatkan barang ini. Pasalnya, barang bermutu tinggi cenderung lebih mahal.
5. Lakukan Analisis Kompetitor
Meskipun memperhatikan kompetitor bukan hal penting dalam bisnis, kamu harus tetap melakukan analisis. Pasalnya, dari hasil analisis itu, pengusaha toko kelontong dapat melihat kelebihan dan kekurangan usahanya dibandingkan kompetitor.
Sebagai contoh, toko kelontong pesaing kamu kerap didatangi konsumen dari berbagai daerah. Setelah dianalisis, ternyata toko tersebut memanfaatkan media sosial untuk memperluas jangkauan pemasaran.
Untuk mengimbangi toko kompetitor, kamu bisa mengikuti langkahnya dengan menambah inovasi, misalnya menyediakan layanan pembayaran online dan jasa ekspedisi. Jadi, pembeli dari luar kota tidak perlu datang ke toko untuk bertransaksi.
6. Urus Dokumen Perizinan
Untuk melancarkan kegiatan bisnis, pengusaha toko kelontong harus mengurus beberapa dokumen perizinan yang penting. Mulailah dari mengurus nomor induk berusaha (NIB) dan izin mendirikan bangunan (IMB). NIB merupakan dokumen pengganti SIUP, TDP, dan angka pengenal impor (API). Sementara IMB diperlukan jika kamu mendirikan bangunan toko sendiri.
7. Pilih Sumber Daya yang Kompeten
Sumber daya manusia merupakan faktor yang menentukan kelancaran operasional usaha. Itulah sebabnya, kamu harus memilih karyawan dengan kemampuan spesifik.
Sebagai contoh, untuk menangani pembukuan, pilihlah karyawan yang memiliki latar belakang pendidikan akuntansi atau matematika. Dengan begitu, ia bisa menghitung pengeluaran dan pemasukan secara teliti.
Itulah beberapa cara memulai bisnis warung kelontong yang mudah diterapkan. Untuk mendukung usaha kamu, kamu bisa menggunakan layanan belanja produk grosir dari OttoPay. Selain itu kamu juga bisa berjualan berbagai macam produk digital yang banyak dibutuhkan masyarakat. Cek info selengkapnya di sini.