6 Cara Bagi Hasil Bisnis dengan Investor

6 Februari 2024

Membagi hasil usaha kepada investor dan pengelola merupakan salah satu hal yang sangat penting dalam menjalankan bisnis. Hal ini juga menentukan pengelolaan bisnis, karena itu harus diperhatikan dengan saksama. Hasil bisnis harus dibagi secara adil sesuai dengan perjanjian yang sudah dibuat.

Berikut ini adalah 6 cara bagi hasil yang bisa Anda terapkan dalam bisnis. 

Cara Bagi Hasil

Profit Sharing

Cara pertama adalah dengan profit sharing, yaitu pembagian hasil yang berasal dari total pendapatan dikurangi biaya operasional. Dengan menggunakan metode ini, investor dan pemilik bisnis dapat memeriksa laporan keuangan secara rinci untuk mengetahui total hasil bisnis yang bisa dibagi.

Laporan keuangan membuat seluruh sirkulasi keuangan dalam menjalankan bisnis. Mulai dari biaya administrasi, operasional, dan biaya lain yang diperlukan untuk menjalankan bisnis. Kemudian, penghasilan yang didapatkan dikurangi total biaya tersebut dan didapatkanlah laba bersih. Laba bersih inilah yang kemudian dibagi secara adil atau sesuai perjanjian ke kedua pihak. 

Revenue Sharing

Bank umunya menggunakan metode revenue sharing karena dianggap sesuai dengan sistem industri perbankan. Cara bagi hasil revenue sharing umumnya dibuat dengan menggunakan surat perjanjian terlebih dahulu tentang pembagiannya.

Sistem ini menggunakan penghitungan total pendapatan pengelolaan industri, tetapi belum dikurangi biaya operasional dan komisi. 

Pembagian Dividen dan Gaji

Selanjutnya adalah metode pembagian dividen dari dan gaji. Metode ini cocok dilakukan di perusahaan yang memiliki pemodal lebih satu dan mereka aktif mengelola perusahaan. Jadi selain mendapatkan dividen sebagai keuntungan investasi. Selain itu, mereka juga mendapatkan gaji atas partisipasi aktif mereka dalam mengelola perusahaan.

Gross Profit Sharing

Cara bagi hasil selanjutnya adalah dengan gross profit sharing. Berbeda dari profit sharing, sistem pembagian ini membagikan hasil laba kotor. Dalam sistem ini, pendapatan dikurangi dengan harga pokok penjualan produk. Kemudian hasilnya dibagi sebagai bagi hasil.

Dalam sistem ini, laba yang dibagikan masih belum dikurangi beban biaya lainnya. Misalnya biaya operasional, pajak, administrasi, dan lain-lain. 

Pembagian Dividen pada Pemodal

Metode terakhir adalah pembagian dividen pada pemodal. Cara ini dilakukan jika pengelola usaha secara penuh hanya mengelola usaha dengan modal yang didapatkan dari pihak lain. Dalam sistem ini, keuntungan yang didapatkan oleh pengelola adalah upah sekaligus laba, Hal ini diberikan sebagai imbalan atas upayanya mengelola bisnis hingga berhasil.

Di saat yang sama, pemodal juga akan mendapatkan hasil dari keuntungan bisnis. Biasanya, keuntungan yang didapatkan oleh pemodal memang lebih banyak dari pengelola. Namun, ketika bisnis merugi, pemodal adalah menjadi pihak yang menanggung kerugian. 

Pembagian Dividen Pada Kreditur

Jika modal untuk bisnis didapatkan dari pengajuan kredit seperti dari Kredit Usaha Rakyat atau KUR, maka keuntungan tidak akan diberikan kepada pemodal. Dalam sistem ini, laba bersih akan menjadi milik pengelola sepenuhnya. 

Pihak yang memberi pinjaman modal atau kreditur tidak akan mendapatkan pembagian hasil keuntungan. Pengelola hanya perlu berkewajiban mengembalikan uang yang dipinjam dari kreditur sebagai modal sesuai dengan perjanjian. 

Itulah tadi 6 cara membagi hasil usaha antara pengelola dan pemodal suatu bisnis. Sebelum memilih salah satu metode, kenali terlebih dahulu model bisnis Anda. Selanjutnya, pilih salah satu yang sesuai dengan model bisnis, dan sesuaikan dengan kondisi para pihak yang terlibat dalam bisnis Anda. Jadi, tidak ada yang akan merasa dirugikan yang dapat menghambat kinerja bisnis.

Setelah mengetahui cara bagi hasil bisnis yang sesuai, Anda bisa menggunakan aplikasi keuangan OttoPay Bisnis untuk melakukan pembayaran bagi hasil. OttoPay Bisnis adalah solusi dashboard untuk melakukan pembayaran yang cepat dan tepat waktu. 

Aplikasi ini memiliki fitur flexible settlement yang akan membantu Anda mengirimkan uang secara otomatis. Jadi, Anda akan selalu mengirim dana tepat waktu kepada investor sehingga hubungan antara pengelola dan investor akan selalu terjaga.

Muhammad Fahmi

Muhammad Fahmi

Jika artikel ini bermanfaat, kamu bisa bagikan melalui:
Jika artikel ini bermanfaat, kamu bisa bagikan melalui: