Tidak banyak pebisnis yang tahu bahwa selain biaya perizinan, ada biaya MDR atau merchant discount rate yang ditanggung pemilik toko atas penggunaan layanan pembayaran nontunai. Untuk lebih jelasnya, yuk cek ulasan berikut ini!
Apa Itu MDR?
Secara umum, MDR merupakan tarif yang wajib dibayarkan merchant pada bank sebagai biaya transaksi dalam penggunaan mesin EDC atau layanan QRIS. Mesin EDC dan QRIS merupakan sistem pembayaran nontunai yang banyak digunakan untuk memudahkan transaksi pelanggan di sebuah merchant.
Besaran MDR yang harus ditanggung merchant bervariasi tergantung jenis transaksi dan dengan bank apa kita bekerja sama. Meskipun sekilas MDR termasuk dalam biaya operasional yang harus dikeluarkan agar aktivitas bisnis bisa tetap berjalan, tetapi merchant yang dikenakan MDR bisa memperoleh banyak keuntungan. Di antaranya:
- Kemudahan transaksi dengan kartu debit atau kredit
- Kesempatan mendapatkan promo dari pihak bank penerbit kartu debit atau kredit
- Dapat menjangkau lebih banyak pelanggan
- Kesempatan memperoleh margin yang besar atas setiap transaksi dengan kartu kredit atau debit
Baca juga: Ini Ciri Bisnis yang Perlu Menggunakan Mesin EDC
Syarat dan Ketentuan MDR
Menghindari MDR adalah suatu yang sia-sia. Mengingat zaman sekarang metode pembayaran semakin beragam, tarif MDR tetap harus dibayarkan agar bisnis bisa menarik pelanggan dan memiliki banyak pilihan pembayaran. Untuk lebih memahami tentang MDR dan penerapannya, berikut ulasan yang perlu diketahui.
Syarat MDR
Syarat MDR merupakan sejumlah poin yang harus dipenuhi merchant sehingga dapat dikualifikasikan sebagai bentuk bisnis yang terbebani MDR. Adapun sejumlah syarat yang harus dipenuhi adalah:
- Menggunakan EDC dan QRIS sebagai metode pembayaran di bisnis
- Telah melakukan kerjasama dengan bank atau provider tertentu dalam penyediaan mesin EDC dan QRIS
- Bekerja sama dengan lembaga keuangan atau provider yang bernaung di bawah pengawasan Bank Indonesia dan OJK
- Merupakan badan usaha terdaftar dan memiliki izin
Ketentuan MDR
Sementara itu beberapa ketentuan yang harus dipenuhi merchant dalam hal penerapan MDR adalah,
- Melakukan pembayaran tarif MDR sebesar 0,5% hingga 0,7% untuk setiap transaksi reguler menggunakan layanan EDC atau QRIS dari penyedia atau bank yang diajak bekerja sama. Besaran tarif ini tergantung perjanjian awal yang telah disepakati.
- Penerapan tarif sebesar 0% dari transaksi apabila bentuk transaksi yang dilakukan oleh merchant berupa pembayaran bantuan dana sosial, pembayaran pajak, pembayaran paspor, atau transaksi keuangan untuk segala bentuk kegiatan nirlaba lainnya).
Baca juga: Apa Itu Settlement dalam Pembayaran, Fungsi, dan Cara Pelaksanaannya
Aturan Tentang MDR di Indonesia
Di Indonesia, aturan tentang merchant discount rate diatur secara lengkap oleh Bank Indonesia. Tujuannya tentu saja, agar penerapan tarif MDR tidak disalahgunakan dan menghambat gerakan nasional pembayaran nontunai yang sedang dicanangkan oleh pemerintah.
Secara umum, aturan utama tentang MDR memuat tentang kewajiban merchant dalam pembayaran tarif. Pembayaran tarif ini sepenuhnya dibebankan kepada penjual selaku pemilik merchant. Jadi sebagai pemilik merchant, sudah menjadi tugas kita untuk memastikan bahwa anggaran biaya operasional yang tercatat sudah termasuk biaya MDR.
Tujuannya tentu saja, untuk memastikan tidak ada beban tambahan yang harus ditanggung di akhir. Tarif MDR ini juga tidak boleh dibebankan ke pelanggan baik secara langsung berupa pemotongan otomatis ketika transaksi dilakukan, ataupun secara tidak langsung melalui penerapan harga jual yang dihitung dengan biaya MDR.
Beban MDR sepenuhnya ada pada pihak penjual. Meskipun kelihatannya biaya ini bisa menambah ongkos operasional, tetapi penggunaan mesin EDC dan QRIS pada bisnis akan mendongkrak potensi keuntungan. Jadi angka sebesar 0,5% – 0,7% yang harus dikeluarkan tidak terlalu menjadi beban.
Di Indonesia, ada banyak sekali penyedia mesin EDC dan QRIS yang bisa dipilih dan bernaung di bawah pengawasan OJK serta BI. Jadi jika tertarik menambahkan EDC atau QRIS sebagai salah satu metode pembayaran, kamu bisa memilih yang profesional dan tepercaya.
Salah satu layanan yang cukup aman adalah OttoPay. Penyedia layanan pembayaran nontunai ini memiliki banyak pilihan servis yang dibutuhkan sebuah bisnis termasuk pengadaan berbagai metode pembayaran. Bisa dibilang, OttoPay adalah one stop service untuk bisnis yang sedang berkembang, dan cukup awam soal layanan pembayaran nontunai.
Nah, itulah ulasan tentang syarat dan ketentuan merchant discount rate di Indonesia. Semoga informasi di atas bisa jadi referensi bagi kamu yang sedang merintis bisnis.